Sabtu, 05 Desember 2009

My Old Translation Document

I found a translation dile in my computer... I made it for my high school paper..


SCIENTIFIC THEORY
            The last aspect of the scientific approach to be considered is the construction of theory. Scientists, through empirical investigation, gather many facts. But as these facts accumulate, there is need for integration, organization, and classification in order to make the isolated findings meaningful. Significant relationships must be identified in the data and explained. In other words, theories must be formulated. A theory is defined as “a set of interrelated constructs (concepts) definitions, and propositions that presents a systematic view of phenomena by specifying relations among variables, with the purpose of explaining and predicting the phenomena.
            Theories knit together the results of observations, enabling scientists to make general statements about variables and the relationships among variables. For example, it can be observed that if pressure is held constant, hydrogen gas expands when its temperature is increased from 20o to 40o C. it can  be observed that if pressure is held constant, oxygen gas contracts when its temperature is decreased from 60o to 40o C. A familiar theory, Charles’s law, summarizes the observed effects of temperature changes on the volumes of all gases by the statement, when pressure is held constant, as the temperature of a gas is increased its volume is increased and as the temperature of a gas is decreased its volume is decreases. The theory not only summarizes previous information but predicts other phenomena by telling us what to expect of any gas under any temperature change.
            The ultimate goal of science is theory formation. This statement will sound strange to those who think of theory as vague conjecture or impractical speculation. However, a scientific theory is a tentative explanation of phenomena. From such explanations we can proceed to prediction and finally, to control. As soon as a statement (theory) could be made about the relationship between the anopheles mosquito and malaria in humans, we could (1) explain why malaria was endemic in some areas and not in others, (2) predict how changes in the environment would be accompanied by changes in the incidence of malaria, and (3) control malaria by making changes in the environment. Although the basic goal of science is theory building, scientific endeavor provides (1) explanation, (2) prediction, and (3) control.
2.3.1 Types of Theories
            A theory that is developed primarily to explain previous observations is known as an inductive theory. For example, after a series of experiments concerning memory, Ebbinghaus summarized his observations by stating that the proportion of material remembered can be described as a decelerating curve (shown in figure 1.1), in which the initial rate of forgetting is more rapid than the rate at later stages.







Although Ebbinghaus’s observations were limited to one subject, himself, his theory has been confirmed by subsequent investigations.
            A theory that is developed when little or no observations have been made concerning the phenomena is classified as a hypothetical-deductive theory. It typically consists of a set of hypotheses, which form a deductive system. That is, the theory is composed of a set of hypothetical propositions and then a series of deductions logically derived from the higher-order hypotheses. Such theories can be generated in a number of ways. One method is to deduce what would be the state of affairs if a relationship in one class of phenomena were also true in another class of phenomena. For example, it is known that mammalian embryos begin as a single cell, resembling the most primitive form of animal life, and pass through stages resembling the evolutionary progress of their species. The theory summarizing these phenomena states that the embryonic development of the young of a species recapitulates the history of that species. It has been hypothesized that a similar theory would account for the social growth of children, and thus the recapitulation theory of child development was formed, which stated that the growth of social behavior in children would follow the social history of mankind; that is, in the early stages of their development children would behave like savages and then progress through barbarian and half-civilized stages on their way toward becoming civilized. (Despite the descriptions of classes one frequently hears in teachers’ lounges, the recapitulation theory of child development has not proved useful in explaining the social growth of children and seems to have been abandoned.)
            Most theories are neither purely inductive nor purely hypothetical-deductive but are formed when some observations have been made and a theory is needed to summarize these observations and to guide future observations.
           

TEORI ILMIAH
            Aspek terakhir dalam pendekatan ilmiah adalah teori kontruksi. Para ahli, melakukan penyelidikan empiris, mengumpulkan fakta-fakta. Hanya fakta akumulasi seperti ini yang diperlukan untuk integrasi, organisasi dan klasifikasi agar penemuan terisolasi penuh arti. Aspek terakhir dari pendekatan ilmiah untuk dipertimbangkan adalah konstruksi dari teori. Ahli sains, melalui investigasi empiris, kumpulkan beberapa fakta. Cuma seperti fakta ini akumulasi, ada memerlukan untuk integrasi, organisasi, dan klasifikasi agar membuat penemuan terisolasi penuh arti. Hubungan berpengaruh nyata harus diidentifikasi pada data dan jelaskan. Dengan kata lain, teori harus dirumuskan. Satu teori didefinisikan sebagai “ seperangkat konsep dihubungkan satu dengan lain (konsep) definisi, dan dalil yang hadir satu pandangan sistematis dari gejala dengan menetapkan hubungan antara variabel, dengan penggunaan untuk menjelaskan dan meramalkan gejala.
            Teori merajut bersama-sama hasil dari observasi, perbolehkan ahli sains untuk membuat pernyataan umum sekitar variabel dan hubungan antara variabel. Antara lain, ini dapat diamati itu kalau desakan digenggam telah tetap, hidrogen menggas memperluas ketika suhunya ditingkat dari 20 o ke 40 o  C. ini dapat diamati itu kalau desakan digenggam telah tetap, oksigen menggas kontrak ketika suhunya disusut dari 60 o ke 40 o  C. Satu teori terbiasa, Charles s hukum, ringkas akibat diamati dari perubahan temperatur pada volume diantara semua gas oleh pernyataan, ketika desakan digenggam telah tetap, sebagai suhu dari satu gas ditingkat volumenya ditingkat dan sebagai suhu dari satu gas disusut volumenya turun. Teori tidak hanya meringkas informasi sebelumnya cuma meramalkan gejala lain dengan mengatakan kita apa untuk harap dari apapun gas pada apapun perubahan temperatur. 
            Gol terakhir dari pengetahuan adalah teori pembentukan. Pernyataan ini akan berbunyi asing ke yang pikiran dari teori sebagai duga samar-samar atau spekulasi tidak praktis. Bagaimanapun, satu teori ilmiah adalah satu keterangan bersifat sementara dari gejala. Dari keterangan demikian dapat kita proses ke ramalan dan akhirnya, untuk kontrol. Secepat satu pernyataan (teori) dapat dibuat tentang hubungan di antara nyamuk nyamuk anopeles dan malaria pada manusia, kita dapat (1 ) menjelaskan kenapa malaria adalah endemic di beberapa area dan tidak di pihak lain, (2 ) meramalkan bagaimana berganti pada lingkungan akan ditemani oleh perubahan pada singgung dari malaria, dan (3 ) malaria kontrol dengan membuat perubahan pada lingkungan. Walau gol dasar dari pengetahuan adalah bangunan teori, usaha ilmiah sediakan (1 ) keterangan, (2 ) ramalan, dan (3 ) kontrol.
2.3. 1 Jenis Teori
            Satu teori yang dikembangkan terutama semata untuk menjelaskan observasi sebelumnya dikenal sebagai satu teori induktif. Antara lain, setelah satu rangkaian percobaan mengenai memori, Ebbinghaus meringkas observasinya dengan menyatakan bahwa proporsi dari materi ingat dapat dideskripsikan sebagai satu memperlambat kurva (lihat gambar 1.1), dimana rate awal untuk melupakan jadilah lebih cepat dibandingkan rate pada langkah yang akan datang.





Walau Ebbinghaus s observasi adalah terbatas pada satu subyek, sendiri, teorinya telah dikonfirmasikan oleh investigasi yang berikut.
            Satu teori yang dikembangkan ketika kecil atau tidak ada observasi telah dibuat mengaitkan gejala digolongkan sebagai satu teori kurangi yang hipotetis. Ini secara khas terdiri dari seperangkat hipotesis, bentuk yang satu sistem kurangi. Yang, teori disusun dari seperangkat dalil hipotetis kemudian satu rangkaian pengurangan secara logika perolehan dari order lebih tinggi hipotesis. Teori demikian dapat dihasilkan pada sejumlah jalan. Satu cara adalah untuk menyimpulkan apa akan kondisi kalau satu hubungan pada satu kelas gejala adalah juga benar pada kelas lain dari gejala. Antara lain, ini dikenal bahwa embrio mammalian memulai seperti sel tunggal, menyerupai bentuk primitif yang paling dari hidup binatang, dan lalui langkah menyerupai kemajuan evolusiner dari jenis mereka. Teori meringkas status gejala ini itu pembangunan janin dari muda dari satu jenis mengikhtisarkan riwayat dari jenis itu. Ini telah diadakan hipotesa bahwa satu teori serupa akan bertanggungjawab perkembangan sosial dari anak-anak, dan dengan demikian teori rekapitulasi dari pembangunan anak adalah dibentuk, yang dinyatakan bahwa perkembangan dari perilaku kemasyarakatan di anak-anak akan katut riwayat sosial dari insan; yang, pada awal langkah dari anak-anak pembangunan mereka akan berkelakuan seperti orang liar kemudian kemajuan melalui biadab dan setengah membudayakan langkah pada cara mereka ke arah menjadi beradab. (Terlepas dari uraian dari sesuatu kelas sering mendengar di ruang bersantainya guru, teori rekapitulasi dari pembangunan anak belum berguna yang dibuktikan di dalam menjelaskan perkembangan sosial dari anak-anak dan tampak agar telah terlantar.)
            Paling teori bukanlah semata-mata induktif atau pun semata-mata kurangi yang hipotetis cuma dibentuk ketika beberapa observasi telah dibuat dan satu teori perlu untuk meringkas observasi ini dan untuk pemandu observasi perdagangan berjangka.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar