Jumat, 03 Juni 2011

Analisa Laporan Keuangan International

Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Sebagai contoh, seorang analis mungkin beberapa kali melakukan studi terhadap sebuah perusahaan yang berada di luar negara asalnya atau membandingkan perusahaan yang berasal dari dua negara atau lebih. Tantangan unik menghadang mereka yang melakukan analisis internasional.
Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat-alat analisis yang sangat efektif di satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain. Para analis juga sering menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel. Di kebanyakan negara pasar berkembang, para analis keuangan sering memiliki tingkat keyakinan atau keandalan yang terbatas.
Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, Sejumlah besar perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada. Beberapa analis mempertanyakan sejauh mana keseragaman standar akuntansi yang lebih besar benarbenar akan menghasilkan penyediaan informasi yang dapat dibandingkan oleh sejumlah perusahaan terkemuka di suatu industri.
Para analis keuangan sering kali merasa frustrasi dalam usaha untuk mengumpulkan informasi. Juga, masih banyak perusahaan yang masih saja menerbitkan informasi yang sangat meragukan.
Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antarpemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama-sama, kekuatan-kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang relevan. Ketergantungan satu sama lain semakin meningkat dan tidak ada perusahaan dapat menghindar dari peristiwa yang terjadi di seluruh dunia.

Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Tiga (3) Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis yaitu:
(1) analisis strategi usaha,
(2) analisis akuntansi
(3) analisis keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas)
(4) analisis prospektif (peramalan dan penilaian).
Derajat pentingnya masing-masing tahap bergantung pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis kredit, dan analisis merger, dan akuisisi.

ANALISIS STRATEGI USAHA INTERNASIONAL
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspekstif holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha yang utama, analisis
strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis. Prosedur standar untuk mengumpulkan informasi yang digunakan dalam analisis strategi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staf perusahaan, analis dan profesional keuangan lainnya.
Penggunaan sumber-sumber informasi tambahan, seperti World Wide Web, kelompok dagang, pesaing, konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers bisnis menjadi semakin umum. Akurasi, keandalan, dan relevansi masing-masing jenis informasi yang dikumpulkan juga perlu dievaluasi.
Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional karena pendorong keuntungan yang utama dan jenis risiko usaha berbedabeda di tiap negara. seperti risiko aturan, risiko kurs valuta asing, dan risiko kredit yg perlu dievaluasi dan dilihat secara koheren.

ANALISIS AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan, realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Yang terakhir ini mengacu pada diskresi manajemen dalam menentukan kebijakan dan estimasi akuntansi yang harus diterapkan dalam suatu peristiwa akuntansi tertentu.72 Untuk memperoleh kesimpulan yang dapat diandalkan, analis harus menyesuaikan jumlah akuntansi yang dilaporkan untuk menghilangkan distorsi yang disebabkan oleh penggunaan metode akuntansi yang menurut analis itu tidak layak. Sebagai contoh, analis mungkin menyakini bahwa revaluasi atas aktiva tetap suatu menghasilkan nilai tercatat aktiva yang terlalu tinggi.
Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu paling banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan keadaan operasi tertentu dari perusahaan. Namun demikian, manajer memiliki insentif untuk mendistorsikan kenyataan operasi dengan menggunakan diskresi akuntansi yang dimiliki untuk mendistorsikan laba yang dilaporkan. Satu alasannya adalah bahwa laba yang dilaporkan sering kali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka.
Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan:
1. Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
2. Analisislah fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasilah strategi akuntansi
4. Evaluasilah kualitas pengungkapan
5. Identifikasikanlah potensi terjadinya masalah (seperti penghapusan aktiva dalam jumlah besar yang tidak biasanya, transaksi yang meningkatkan laba yang tidak dapat dijelaskan atau meningkatnya perbedaan antara laba yang dilaporkan perusahaan dengan arus kas dari operasi)
6. Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi

ANALISIS KEUANGAN INTERNASIONAL
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antarwaktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis ini memberikan masukan terhadap derajat perbandingan dan relatif pentingnya pos-pos laporan keuangan dan dapat membantu dalam mengevaluasi efektivitas kebijakan operasi, investasi, pendanaan dan retensi laba yang diambil manajemen.

ANALIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif mencakup tahap :
a. peramalan dan
b. penilaian.
Ketika melakukan peramalan, para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ramalan ini menjawab berbagai pertanyaan seperti, Bagaimana perubahan strategi usaha sebuah perusahaan dapat memengaruhi volume dan laba penjualannya di masa depan? Apakah perusahaan baru-baru ini menerapkan kebijakan akuntansi baru yang membuat laba kini terlihat lebih baik, dengan konsekuensi laba tahun depan menjadi lebih rendah? Apakah hubungan keuangan yang terlihat dalam analisis rasio yang dilakukan analis akan terus berlanjut?
Ketika melakukan penilaian, analis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu
estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam
banyak keputusan usaha.
Para pakar dalam penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional yaitu : ”Setiap aturan yang telah Anda pelajari di negara asal Anda menjadi tidak berlaku di luar negeri. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian internasional ”.

Sumber : http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/32026-10-656093246686.doc